/tmp/ckyko.jpg Kisah Nyata Ini Menjadi Insiprasi Sutradara Buat Film Exhuma | Ingetfilm.com
More

    Kisah Nyata Ini Menjadi Insiprasi Sutradara Buat Film Exhuma

    Ingetfilm.com,Jakarta- Sutradra Jang Jae-hyun menceritakan kisah di dunia nyata yang menjadi inspirasi di balik Exhuma. Film tersebut menjadi horor terbarunya usai menggarap dan menuliskan naskah film The Priests dan Svaha: The Sixth Finger.


    Dalam Exhuma, Jang Jae-hyun mengembangkan kisah penggalian sekaligus pemindahan kubur akibat kejadian-kejadian supranatural sekaligus teror yang dialami satu keluarga di luar negeri.

    Jang Jae-hyun mengaku terinspirasi untuk membuat film Exhuma setelah dirinya tak sengaja menyaksikan penggalian kubur.

    “Suatu hari, seorang pengurus makan menelepon saya pagi hari dan saya segera mengikutinya ke lokasi penggalian karena salah satu anggota keluarga ada yang stroke,” cerita Jang Jae-hyun, seperti diberitakan Korea Times beberapa waktu lalu.

    “Anehnya, ada kebocoran di saluran pembuangan dan peti mati itu jadi berisi air. Jadinya, mereka langsung memilih kremasi,” bebernya.

    Melihat hal itu, ia mengaku merasakan sentimen di balik ritual “bayar harga” untuk menarik masa lalu dan menghapusnya.

    “Jika kita menganggap tanah negara sebagai ‘seseorang,’ itu adalah korban yang telah banyak menderita. Jadi saya pikir kita harus ‘pamyo’ itu,” tuturnya.

    Pamyo (파묘) merujuk pada judul original film Korea tersebut yang berarti penguburan. Untuk membuat Exhuma, Jang melakukan penelitian ekstensif, seperti mengamati langsung 15 penggalian makam.

    Ia juga melakukan penelitian terhadap ahli feng shui, petugas pemakaman, bahkan dukun. Sehingga, ia memliki ide mengaitkan narasi tersebut dengan sejarah kolonial Korea. Hal tersebut yang kemudian ia tuangkan dalam penceritaan.

    Penggalian yang dilakukan empat karakter utama ternyata berkembang menjadi dua narasi, tak hanya sekadar teror yang dialami keluarga kaya raya.

    Sutradara Jang Jae-hyun mengaku sengaja membuat pilihan dalam menyusun narasi ini, dengan tujuan mengatasi kekurangan yang dirasakan dalam karya-karya sebelumnya.
    “Saya dengar The Priests kurang narasinya, hanya fokus pada karakternya. Kemudian Svaha disebut terlalu mengandalkan narasi, jadi mungkin menutupi pendalaman karakternya. Jadi saya merasa naluriah menemukan keseimbangan dalam Exhuma.”

    “Filosofi saya sebagai sutradara mengalami kemajuan. Jadi saya tidak ingin mengulangi sesuatu hanya karena saya ahli dalam hal itu. Saya merasa ‘film yang aman’ adalah hal terburuk yang dapat Anda dengar saat ini. Jadi saya mencoba mendobrak itu,” tuturnya.

    Di Korea Selatan, Exhuma kini menjadi film terlaris tahun ini dengan mengumpulkan lebih dari 6,24 juta penonton sejak tayang pada 22 Februari, berdasarkan data Dewan Perfilman Korea yang diakses pada Selasa (5/3).

    Dalam beberapa hari mendatang, film itu diperkirakan akan melengserkan The Moon yang duduk di posisi kedua film Korea terlaris di Indonesia. Hal itu dikarenakan Exhuma terus tambah layar, termasuk di jaringan bioskop Cinema XXI.

    Exhuma mengisahkan insiden supranatural yang mendorong dua dukun piawai, Hwa-rim (Kim Go-eun) dan Bong-gil (Lee Do-hyun) untuk menjalani ritual demi mencegah teror berbahaya yang dialami sebuah keluarga.

    Ketika diselidiki, peristiwa misterius itu berkaitan dengan ancaman roh nenek moyang jahat. Hwa-rim dan Bong-gil lantas meminta bantuan ahli feng shui Sang-deok (Choi Min-shi) bersama ahli gali kubur Yeong-geun (Yoo Hae-jin).

    Mereka kemudian menggali kuburan nenek moyang kliennya di desa terpencil. Namun, kuburan itu ternyata terkutuk sehingga membangkitkan roh berbahaya yang mengancam nyawa.

    Exhuma tayang di bioskop Indonesia sejak 28 Februari.


    Leave a reply

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini

    spot_img